Tuesday, June 28, 2016

Ketua Umum AMPG Meminta Agar Akom Digantikan Karena Bertentangan Dengan Partai Golkar

Ketua umum AMPG meminta agar Akom digantikan karena bertentangan dengan partai golkar - Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) sebagai kader dan juga tokoh partai Golkar mendiskreditkan KNPI dan KLB pada forum KNPI versi Darus sebagaimana yang diberitakan oleh berbagai media. Pasalnya Akom dengan terang-terangan menunjukan posisi berlawannya dengan Partai Golkar yang mendukung pemerintah.
Ketua Umum AMPG Meminta Agar Akom Digantikan Karena Bertentangan Dengan Partai Golkar
Ketua Umum AMPG Meminta Agar Akom Digantikan Karena Bertentangan Dengan Partai Golkar

”Seharusnya Akom sebagai ketua DPR RI mengerti bahwa pemerintah hanya mwngakui KNPI hasil KLB yang memiliki SK Menkumham dan Rakernasnyapun jelas diresmikan oleh Menkopolhukkam RI yang mewakili presiden RI dan di hadiri oleh ketua umum dari partai Golkar Setya Novanto,” ungkap ketua umum Plt (SOKSI)  Depinas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia, Ali wongso di Jakarta, sabtu (25/6).
Maka dari itu, lanjutnya, para pimpinan OKP yang berhimpun di KNPI dan sikap Ketua Bid Pemuda / ketua umum AMPG Fadh Elfouz yang meminta supaya Akom yang menjadi kader partai Golkar digantikan dapat dipahami karena Akom memang berlawanan dengan Partai Golkar..
 “seharusnya setiap kader apalagi sebagai DPR mempunyai visi dan misi yang sama, sejalan dan juga konsisten dengan garis politik partai dibawah kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua umum partai Golkar” tegasnya.
Lanjutnya, bahkan politik Akom di KNPI dapat ditafsirkan ekspresinya berlawanan dengan sikap politik ketua umum partai golkar, dan seharusnya itu tidak boleh terjadi.
 “Seorang ketua DPR ataupun anggota DPR yang dari partai Golkar mutlak untuk sejalan dengan kebijakan dan posisi politik pada partai Golkar. Sebagai ketua DPR Akom wajib mengekspresikan dirinya sebagai politisi partai Golkar dan konsisten pada koridor garis partainya” ungkapnya.
Menurut Ali Wongso sikap Akom dan juga perilakunya sebagai ketua DRP di KNPI adalah fatal apabila pernyataanya bertentangan dengan Ketum dan juga kebijakan partai Golkar.
 “Jika Akom melakukannya secara sadar dan merasa dirinya benar, maka berarti Akom menantang partai Golkar dengan bertentangan dengan garis partai, maka secara tidak langsung berarti Akom mengundurkan diri jika dia mempunyai jiwa besar”, pungkasnya.


No comments:

Post a Comment